Rabu, 07 Desember 2011


Hidup Tentram Dengan Qana’ah


Bismillahirrahmanirrahiim..


Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh


.¸.••. •.❀❀..•✿ ✿¸.•.

Sebagimana kita ketahui bersama bahwa dalam realitas kehidupan, tidak sedikit manusia saat ini selalu mengukur kesempurnaan seseorang hanya dilihat dari sisi kehidupan dunia semata, dan mengabaikan sisi kehidupan di negeri akhirat kelak.

Bahkan  pada akhirnya  mereka berasumsi, bahwa memiliki harta yang berlimpah,status sosial yang tinggi di masyarakat adalah jaminan untuk hidup tentram. Pandangan tersebut muncul karena telah terjebak  pada paham materialisme yang selalu mengedepankan aspek materi sebagai alat ukur dalam menilai segala sesuatu.

Islam mengajarkan kita pada umatnya bahwa kehidupan didunia adalah tempat kita bercocok tanam. Sedang akhirat adalah  tempat kita menuai hasil. Namun demikian Islam tidak  pernah melarang umatnya untuk berikhtiar mengais rezeki dunia sebagai amal ibadah , bahkan bekerja adalah salah satu kewajiban yang di syariatkan dalam Islam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman  :

"Apabila telah ditunaikan Shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi, dan carilah karunia ALLAH sebanyak-banyaknya dan ingatlah ALLAH banyak-banyak agar kamu beruntung." (Q.S Al-Jum'ah : 10).

Beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentunya kita akan mematuhi semua Perintah-Nya dan melaksanakan apa-apa yang dikehendaki-Nya,menyerahkan segala urusan secara total kepada-Nya dan ikhlas menerima apapun yang diberikan-Nya.Dengan demikian kita akan memperoleh ketenagan,kedamaian dan akan tentram menikmati kehidupan dengan Qana’ah 

Qana’ah adalah merasa puas dan ikhlas menerima dengan senang hati apapun yang diberikan Allah Subhanhu wa Ta’ala kepada kita. Apakah bentuk pemberian tersebut sesuai dengan keinginan kita atau tidak. Dengan satu keyakinan bahwa kenyataan itulah yang terbaik dan paling manfaat bagi kita, sebab hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang  Maha Mengetahui, Maha Bijaksana dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman  :

“Barangsiapa Bertaqwa kepada ALLAH, Niscaya DIA akan mengadakan baginya jalan keluar .” (QS. At Thalaq : 2)

Ketaqwaan adalah muara yang mengalirkan berbagai macam amal shaleh,orang yang bertaqwa adalah kekasih  Allah Subhanahu wa Ta’ala, hidupnya dikelilingi kebaikan, disaat bahagia maupun saat duka, mereka tidak merasa takut atau cemas saat  yang lain merasakannya.Hati mereka terang terpancar darinya cahaya Iman menyebar keseluruh penjuru, karena apapun pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu disikapi dengan penuh qana’ah.

Muslim sejati akan senantiasa berdoa dan menyampaikan hajat-hajatnya kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala, Kemudian ia berusaha dengan ikhtiar maksimal untuk mendapatkan apa yang diharapkannya, sebab hakikat doa adalah usaha. Sunatullah jika didunia ini selalu berlangsung proses causa prima (tidak ada akibat tanpa sebab), tidak ada hasil tanpa kerja keras, dan tidak ada pahala tanpa melakukan amal shaleh.

Demikian juga pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala’ tidak turun begitu saja kepada hamba-Nya, kecuali harus ada sebab musababnya. Oleh karena itu antara doa dan usaha tidak bisa  dipisahkan, karena doa dan usaha dan perkenan Allah Subhanhu wa Ta’ala bertemu dalam satu titik, saat itulah apa yang menjadi keinginan hamba-Nya akan diturunkan.

Namun demikian bahwa doa dan usaha ini harus disertai dengan tawakkal yaitu penyerahan diri dari segala urusan kepada-Nya, dengan satu keyakinan bahwa Alllah Subhanahu wa Ta’ala pemilik kekuasaan tertinggi di atas hamba-hamba-Nya, dan Maha mengatur segala urusan.
    
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman  :

“Dan DIA memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya,Dan Barangsiapa Bertawakkal kepada ALLAH, Niscaya ALLAH akan mencukupi Keperluannya. Sesungguhnya ALLAH  melaksanakan Urusan-Nya. Sungguh ALLAH telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”. (QS. At Thalaq : 3).

Tawakkal bukan berarti berdiam diri menyerah pada kenyataan, dan tidak mau merubah keadaan, akan tetapi tawakkal adalah bentuk kesadaran, yang lahir dari lubuk hati yang dalam dari keyakinan puncak seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahwa sesungguhnya manusia hanya bisa berencana, berdoa dan berusaha, namun hasil akhir dan mutlak adalah semua atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika kita memulai doa dan usaha, saat itu juga tawakkal harus senantiasa menyertai keduanya. Karena doa dan usaha yang tidak dibarengi dengan tawakkal akan bermuara pada kekecewaan dan keputusasaan. Setelah doa dan usaha maksimal yang disertai tawakkal sudah ditunaikan, maka apapun bentuk hasilnya, sesuai harapan atau tidak, kita harus menerimanya dengan ikhlas  dengan senang hati dan lapang dada, karena itulah yang terbaik Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan.Ikhlas menerima apapun yang di berikan-Nya, itulah inti Qana’ah kitapun akan dibebaskan dari kesedihan dan keputusasaan,hidup pun tentram tanpa ada beban.

Sebaliknya bila qana’ah menurun dan terabaikan, maka hawa nafsulah yang akan meningkat dan pada akhirnya bermunculan berbagai penyakit –penyakit jiwa, frustasi,stres,defresi dll, yang diakibatkan oleh hasrat duniawi dan dorongan hawa nafsu serakah yang tidak terpuaskan. Itulah betapa pentingnya qana’ah harus dimiliki bagi setiap muslim.

Sering kita jumpai bahkan terkadang terjadi dalam kehidupan kita sendiri,sulit  menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan ,tentunya kita harus mulai belajar dan mencoba menerima keadaan tersebut dengan penuh Qana’ah, karena dengan jalan inilah kita akan senantiasa mendapat ketentraman dalam kehidupan ini, dan mampu bersyukur dalam segala keadaan. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman  :

“Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan Beriman,Maka pasti akan KAMI berikan kepadanya kehidupan yang baik, Dan KAMI beri balasan dengan pahala yang lebih baik  dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 97). 

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya

.•Walhamdulillah Rabbil’alamin •.

❀❀ Sahabat  Ukhuwah fillah ALL ❀❀
 
 Silakan di Share….Semua untuk Umat dan Syiar Islam,  Kunjungi page kami dibawah ini dan klik ''Like/Suka'' untuk Bergabung. 

Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

MENATA AKHLAQ  Menuju Ridha dan Cinta-NYA

WANITA SHOLEHAHMutiara  Muslimah  Sejati

INDAHNYA MERANGKAI  Silaturrahmi dan Ukhuwah

Abdul Haris Muenthazzar


SaLaM SantuN Erat  SiLatuRahmi dan UkhuWaH FillaH


¸.••. ¸.••.❀❀.••.¸

2 komentar:

  1. subkhanallah
    sangat berkesan

    BalasHapus
  2. Jazakallahu Khayran Wa Barakallahu fikum,,Syukhran Jidan Silaturahminya,,Silakan di Share,Semua untuk Umat dan Syiar Islam,Slamt Menunaikan Aktfits,,Semoga Kita Semua Senantiasa Selalu dalam Lindungan-NYA.AAmiin Allahuma AAmiin..Salam Santun Erat Silaturahmi n Ukhuwah Fillah..

    BalasHapus