❀✿ Jadilah Mukmin Yang Kuat ✿❀
❀❀.•❤• ﷲ¸¸.•*•♥♥•*¨.•❤•.✿❀❀.•❤• ﷲ¸¸.•*•♥♥
Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
✿.❀¸.•❤•.❀ •.❀❀.❀.•❤•✿ ✿¸.•❤.
Sebagaimana kita maklumi bersama
bahwa, kebaikan dunia meliputi seluruh kebaikan yang ada didalamnya,termasuk ketaatan,rezeki,kesehatan,
shalat,ibadah, dijauhkan dari kesengsaraan dan celaka dunia.Kebaikan akhirat
meliputi segala kebaikan yang ada didalamnya, termasuk Surga, naungan di hari akhirat dan perlindungan siksaan dari
api neraka oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Islam menganjurkan dan mengajarkan kita umatnya,bahwa mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketimbang
mukmin yang lemah. Kuat bisa diartikan secara luas dan bermacam-macam, kuat iman,kuat
ibadah,kuat menahan amarah,kuat sabar,kuat ekonomi,kuat jasmani,dan lain-lain.
Kuat secara sendiri-sendiri maupun
kuat secara bersama-sama.Kekuatan yang ada dalam diri pada seorang mukmin semua
diperuntukkan untuk semata-mata beribadah dan untuk kepentingan kebaikan dunia
dan kebaikan negeri akhirat.
Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu’Berkata bahwa’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam Bersabda :”Mukmin yang kuat lebih
baik dan lebih di cintai ALLAH, dari pada mukmin yang lemah,dan pada
masing-masing mempunyai kebaikan. Jagalah apa yang bisa memberimu manfaat, dan
janganlah lemah. Jika sesuatu menimpamu janganlah mengatakan”Seandainya aku
berbuat demikian pasti demikian,” Tapi katakanlah’ ALLAH telah mentaqdirkan-Nya
apa yang dikehendaki-Nya akan tejadi,Karena sesungguhnya kata-kata “Seandainya”
adalah membuka celah untuk pekerjaan syaithan.” (HR. Muslim).
Hadist shahih diatas sangat
jelas diterangkan bahwa setiap orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih
dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.Demikian juga ketika seorang mukmin
didera musibah dan cobaan dari segala hal, tidaklah mengatakan seadainya
berbuat begini maka harus demikian,tapi justru mengatakan bahwa seorang
mukmin belum mencapai hakikat iman, sebelum ia meyakini bahwa apa yang
menimpanya sudah tertulis dan sudah ditaqdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
dan apa yang bukan taqdir-Nya tak akan menimpanya.
Keyakinan dan keteguhan
tersebut akan melahirkan dan menjadikan hidup tenang,ridha penuh ikhlas menerima
kenyataan hidup,dan senantiasa berharap dan memohon pertolongan Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Hadist Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, diatas mejadi pedoman dan dorongan buat kita kaum
muslimin, untuk senantiasa optimis dalam bekerja, serta tabah dalam mengahadapi
segala kemungkinan yang terjadi dalam perjalanan kehidupan. Hadits ini
mengandung tiga macam dorongan dan optimisme dan dua macam larangan yaitu :
a.Pertama memaknai iman
sebagai pusat kebahagiaan, di dunia dan di
akhirat manakalah diikuti dengan amal shaleh.Tdak bisa dipungkiri bahwa
tingkat keimanan ini pada setiap muslim
berbeda-beda, ada yang kuat dan terkadang ada yang turun naik dan lemah.
Muslim yang kuat imannya
sangat terdorong, dan selalu bersemangat mengerjakan amal shaleh
sebanyak-banyaknya.Tidak ada rasa takut terhadap berbagai rintangan,dalam
mengajak kebaikan, sabar dalam melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa
Ta’ala,serta taat menjauhi larangan-Nya.
Namun muslim yang lemah
imannya selalu cendrung lalai dan lengah beramal shaleh.Apa yang dikerjakan
oleh masing-masingnya semua mengandung kebaikan, namun muslim yang kuat
imannya selalu menyuburkan imannya
dengan amal shaleh sehingga Allah
Subhanahu wa Ta’ala sangat mencintai-Nya.
b.Makna kedua memberi
dorongan kepada kita, bahwa setiap muslim jangan sampai melalaikan dan
mengosongkan waktu,sehingga waktu itu
berjalan tanpa meninggalkan bekas kecuali ketuaan belaka. Namun Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam’Menganjurkan kita
mengisi waktu dengan kegiatan, yang membawa manfaat baik bermanfaat didunia terlebih membawa
manfaat di akhirat kelak. Memanfaatkan
waktu bisa diisi dengan kegiatan
mencari ilmu,harta yang halal,menyantuni anak yatim piatu,tadarus Al Quran dll.
c. Makna ketiga memberi
dorongan kepada kita, bahwa dalam menghadapi segala usaha dan rencana hendaklah memohon pertolongan
hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena yang menentukan dan memutuskan
segala sesuatu itu,semua atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala :
Allah
Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Dan Rabb-Mu Berfirman”
Berdoalah kepada-KU,Niscaya AKU perkenankan doamu itu”(Q.S. Al Mukmin :
60).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Bersabda :
“Apabila
kamu minta pertolongan, Maka mintalah pertolongan kepada ALLAH. Dan ketahuilah
seadainya suatu ummat berkumpul untuk mencari manfaat bagimu, niscaya mereka
tidak dapat memberi manfaat kecuali yang dicatat oleh ALLAH untukmu, dan
seadainya suatu ummat berkumpul untuk menimpakan suatu madlarat bagimu, nisaya
mereka tidak akan dapat menimpakan suatu madlarat kepadamu kecuali apa yang
telah ALLAH catat atasmu.”.(HR. At Tirmidzi)
d. Makna keempat, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam,’Melarang kita lemah dalam, mencapai cita-cita,
namun hendaknya kita selalu optimis dalam usaha kita. Penuh iman kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, agar apa yang
dicita-citakan tercapai,tentunya disertai ikhtiar dan tidak berdiam diri tanpa
melakukan aktfitas.
e. Makna yang kelima
kandungan Hadist shahih diatas, apabila kita ditimpa suatu hal yang tidak
menyenangkan dan tidak berkenan dalam diri kita. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam’Melarang kita untuk mengucapkan kata (seadainya atau mengandai), karena
kata-kata semacam ini akan memberi
peluang dan membuka pintu pekerjaan syaithan.
Terlebih kata-kata ini
seolah-olah kita dapat menghidarkan diri dari ketentuan dan taqdir dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Justru kita
mengatakan dengan penuh iman yang kuat bahwa apa yang menimpa sesungguhnya sudah tertulis dan sudah ditaqdirkan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan apa yang bukan taqdir-Nya tak akan menimpanya.Meyakini bahwa rentetan kejadian bencana
atau musibah telah digariskan dan
tersusun dalam rencana Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala,Berfirman :
“Tiada suatu Musibah pun yang menimpa di bumi dan tidak pula
pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami (ALLAH) menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi ALLAH”.(Q.S. Al Hadid : 2)
Untuk mengahadapi sesuatu
yang akan datang, tentunya kita persiapkan sepenuhnya, dan hendaklah mengambil
Ibrah (pelajaran) dari apa yang kita alami pada waktu yang telah dilalui,
jangan sampai kita terperosok dua kali dalam satu lobang masalah yang sama.
Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam,Bersabda :
“Seorang muslim yang ditimpa oleh keresahan dan
kesusahan,oleh keletihan dan kesakitan,oleh kesedihan dan gangguan, sekalipun gangguan
itu hanya berupa duri yang mengenainya,maka ALLAH menghapuskan dengannya
kesalahan-kesalahannya”.(H.R. Bukhari).
Dari keseluruhan uraian
diatas, menganjurkan kita agar setiap muslim senantiasa meningkatkan keimanan
setiap saat ,tidak berhenti berusaha, selalu iktiar maksimal dalam amar maruf
nahi mungkar,sabar dalam segala hal, setiap harapan dan cita-cita semua
disandarkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sahabat-sahabat yang di
Rahmati Allah Subhanahu wa
Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya
dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi
al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah
Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa
menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya
❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin
•❤•.❀
❀Ukhti,,Akhi.. Sahabat Ukhuwah fillah ALL ❀Kunjungi page kami dibawah ini dan klik ''Like/Suka'' untuk Bergabung. ❀
✿Abdul Haris Muenthazzar
✿
✿¸.•❤•.❀ ✿¸.•❤•❤•.❀❀.•❤•.¸✿
(⁀‵⁀) ..•❤•.¸✿ ✿.Salam Santun
Erat Silaturahmi ❀
`⋎´✫¸.•°*”˜˜”*°• & Ukhuwah Fillah ALL ♥❀
..✫¸.•°*”˜˜”*°•. ♥
☻/ღ˚ •。* ˚✰˚ ˛★* 。 °♥✿.❀
/▌*˛˚ღ •˚ ✰* ★
/ \ ˚. .❀¸.•❤•.❀ ..•❤•.¸✿ ✿¸.•❤.
`⋎´✫¸.•°*”˜˜”*°• & Ukhuwah Fillah ALL ♥❀
..✫¸.•°*”˜˜”*°•. ♥
☻/ღ˚ •。* ˚✰˚ ˛★* 。 °♥✿.❀
/▌*˛˚ღ •˚ ✰* ★
/ \ ˚. .❀¸.•❤•.❀ ..•❤•.¸✿ ✿¸.•❤.
✿¸.•❤•.❀ ✿¸.•❤•❤•.❀❀.•❤•.¸✿
Tidak ada komentar:
Posting Komentar