Kamis, 25 Oktober 2012

QURBAN Dan Kepedulian SOSIAL



~.::*QURBAN Dan Kepedulian SOSIAL*::.~

~.::**::.~*::.~~*::.~

~*::.~~*::.~~*::.~

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~*::.~~*::.~~*::.~

Sahabat saudaraku fillah..yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu  wa Ta’ala.Alhamdulillah beberapa hari kedepan, umat Islam seluruh dunia akan kembali melaksanakan ,dan merayakan Iedul Adha 1433.H.  Iedul adha disebut juga iedul qurban, karena prosesi menyembelih hewan qurban.

Ibadah qurban pada hakekatnya  mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,dan mengikuti sunnah sebagai rekonstruksi napak tilas, perjalanan keluarga Nabi Ibrahim Alaihi Salam, keluarga tauhid yang telah memberikan contoh refleksi kepasrahan menghambakan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.   

Dipuncak kenabiannya,Nabi Ibrahim Alaihi Salam, memenuhi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk menyembelih anak yang dicintai dan disayanginya Nabi Ismail Alaihi Salam.    Atas kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, secara tiba-tiba justru disembelih saat itu oleh Nabi Ibrahim Alaihi Salam,  telah berganti menjadi hewan qurban, seekor kibas (sejenis domba).

Peristiwa itulah yang kemudian menjadi simbol bagi umat Islam sebagai wujud ketaqwaan seorang  mentaati perintah-Nya . Ketaqwaan Nabi Ibrahim Alaihi Salam diwujudkan dengan sikap dan pengorbanan, kepasrahan menyerahkan sepenuhnya dan menghambakan diri penuh keyakinan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ibadah qurban itu sendiri bukanlah daging hewan  qurban  yang akan sampai kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala . Namun pengorbanan itulah yang mengantarkan kita,  kepuncak kesempurnaan sebagai hamba-hamba-Nya  mencapai ketaqwaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada ALLAH, Tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan kalian. Demikianlah DIA  menundukkan-Nya untukmu,Agar kalian mengagungkan ALLAH, atas petunjuk yang DIA berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang Berbuat Baik.” (QS. Al Hajj : 37).

Ibadah qurban menjadi sebuah tonggak, yang mengingatkan umat islam akan keharusan membangun persaudaraan , dan kepedulian sosial. Qurban adalah ibadah yang disunnahkan bagi setiap muslim yang memiliki kelonggaran rezeki, dalam bentuk menyembelih hewan qurban, yang selanjutnya, selain dimakan sendiri juga  dibagikan terutama  kepada fakir miskin dan kaum dhuafa.

Bagaimanapun secara sosial, qurban langsung dapat menyentuh, dan dirasakan oleh saudara-saudara kita fakir miskin dan kaum dhuafa. Tidak bisa dipungkiri kini sebagian masyarakat, masih  banyak bergelut menghadapi kesulitan hidup, dan  berada digaris kemiskinan, sementara sebagian  dari kita  tidak sedikit  juga hidup serba kecukupan.  

Sehingga tidak heran marak dijumpai kesenjangan antara si kaya dan simiskin terus menguak.  Melalui momentum iedul qurban inilah diharapkan bisa menjembatani jurang  pemisah tersebut, mengurangi kesenjangan sosial dan melebur dalam satu kebersamaan.

Semangat qurban yang dicontohkan Nabi Ibrahim Alaihi Salam, adalah salah satu upaya pengorbanan untuk mencapai keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala,oleh karena itu setiap muslim hendaklah melakukan pengorbanan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah memandang status sosial ,apakah seseorang kaya,punya kedudukan,pangkat,jabatan,warna kulit,suku,bangsa,dll. Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya memandang siapa yang terbaik adalah mereka yang paling  bertaqwa.  

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan Barangsiapa yang Taat kepada ALLAH dan RASUL-NYA, Dan takut kepada ALLAH dan Bertaqwa kepada-NYA, Maka mereka adalah orang-orang yang mendapat Kemenangan”. (QS. An Nur : 52)

 Peristiwa qurban sesungguhnya  mendesakkan kasadaran kita, bahwa perayaan iedul qurban yang dirayakan setahun sekali, tidak hanya mengajarkan kita bersemangat untuk saling tolong-menolong diantara sesama, justru semangat berqurban tersebut harus terus-menerus hidup dalam diri kita.




 Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan tolong-menolonglah kalian dalam Kebaikan dan Taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat Dosa dan Pelanggaran. Dan Bertaqwalah kalian kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH  amat berat siksa-NYA” (QS. Al Maidah : 2).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Siapa yang mampu di antaramu untuk Bersedekah, maka lakukanlah, walaupun dengan sebiji kurma, siapa tidak punya harta, maka dengan kalimah Thayyibah" (HR. Muslim).

Tentunya   berqurban tidak harus berbentuk penyembelihan hewan, tapi dapat  berupa apa saja yang bisa mendorong terwujudnya rasa peduli, terhadap saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan, dalam rangka menjalankan kebaikan untuk  meraih ketaqwaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Wahai Manusia Beribadalah kalian kepada Rabb kalian yang telah Menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi Bertaqwa.’(QS. Al Baqarah : 21).

Makna utama ibadah qurban yang berupa kesediaan untuk berkorban, sebagaimana ditunjukkan Nabi Ibrahim Alaihi Salam dan Nabi Ismail Alaihi Salam ,Bahwa kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,  tetaplah harus kita letakkan di atas segalanya,  melampaui kecintaan kepada siapapun.

Nabi Ibrahim Alaihi Salam, sangat memahami bahwa apapun perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib ditaati, sami’na wata’na, walaupun tidak selaras  dengan akal, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui.

Demikian juga akan menjadi It’bar (pelajaran) berharga bagi setiap muslim, dapat dijadikan inspirasi bagaimana kita berkorban, saling tolong-menolong ,dan peduli   terhadap saudara-saudara kita, melakukan kebaikan dengan penuh ikhlas mengharap Keridhaa-Nya,untuk  menggapai  ketaqwaan.

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.

Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…

~.::*SaLam Santun Erat  SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah*::.~

Selasa, 14 Agustus 2012

I’tikaf Penyempurna Ibadah Shaum Ramadhan


I’tikaf Penyempurna
Ibadah Shaum Ramadhan 

~*::.~~*::.~~*::.~

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~*::.~~*::.~~*::.~

Sahabat  saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana kita ketahui bersama,bahwa  sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan adalah yang paling utama,dan sering  dinamakan  “Itqun Minan Nar” (Pembebasan dari Api Neraka).

Rasulullah  Shallallahu Alaihi wa Sallam, jika ramadhan memasuki sepuluh hari terakhir, maka beliau semakin memaksimalkan dalam beribadah. Beliau menghidupkan malam harinya untuk bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda :

“Diriwayatkan Dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  “Apabila memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Beliau menghidupkan malam dan membangunkan anggota keluarganya dan beliau kencangkan pakaiannya" (H.R. Bukhari dan Muslim).

“Diriwayatkan Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, (dia berkata), Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR. Muslim ).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’  pada sepuluh malam  terakhir  di bulan ramadhan selalu beri’tikaf. Demikian juga para sahabat dan isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  selalu beri’tikaf, baik di masa Rasulullah masih hidup, maupun sesudah Rasulullah wafat.Karena I’tikaf adalah merupakan penyempurnaan ibadah shaum di bulan ramadhan, terlebih “Itqun Minan Nar” yaitu “Pembebasan dari Api Neraka”.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda :

“Diriwayatkan Dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  selalu Beri`tikaf di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan hingga ajal menjemputnya, kemudian sunnah ini dihidupkan lagi oleh isteri-isteri Rasulullah selepas kematiannya" (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sepuluh hari terakhir malam bulan ramadhan merupakan keutamaan yang dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala. karena disaat itulah datangnya malam Lailatul Qadar didalamnya sarat  dengan keutamaan yang bisa didapatkan pada waktu-waktu tersebut diantaranya yaitu :

~.::a.Malam lailatul qadar yang sangat dinantikan untuk didapatkan oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah shaum dengan penuh keimanan dan mengarap  ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala , karena pada malam tersebut siapa saja yang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala  dengan penuh keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka nilai ibadahnya sama dengan bernilai ibadah selama seribu  bulan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

"Sesungguh Kami menurunkan Al Quran pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar) tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabb mereka (untuk membawa) segala urusan, Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar." (Q.S. Al Qadar : 1-5)

~.::b.Malam lailatul qadar disamping bernilai ibadah seribu bulan, juga ketika mendapatkan saat-saat waktu tersebut disunnahkan untuk memperbanyak doa, karena saat tersebut adalah  yang tepat (mustajab),karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menyediakan  saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita umatnya  berdoa dan memohon segala Ampunan saat malam lailatul qadar.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda :

“Diriwayatkan Dari Aisyah Radhiyallahu Anha” Bahwa beliau bertanya “ Wahai Rasullullah , apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa malam ini adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan? Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda: “Ucapkanlah: “ALLAHUMMA INNAKA AFUWWUN TUHIBBUL AFWA FA’FU ‘ANNI” (Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta maaf, maka Ampunilah Saya.” (H.R. At Tirmidzi (3760),Ibnu Majah (3850),Dari Aisyah Radhiyallahu Anha ‘sanad Shahih).

~.::c. Keutamaan pada saat malam lailatul qadar adalah segala urusan penuh hikmah dan keberkahan yang melimpah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh Hikmah,(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus Rasul-rasul, ‘ Sebagai Rahmat dari Rabb-Mu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Q.S Ad Dukhaan : 3 – 6)

~.::d.Dalam Sebuah Hadits shahih Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,menganjurkan   kita umatnya  agar menggiatkan  shalat   qiyamullail di malam lailatul qadar  tersebut.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Barangsiapa melakukan shalat malam (qiyamullail),pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala ALLAH, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.

Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…

~.::*SaLam Santun Erat  SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah*::.~

Senin, 09 Juli 2012


~.::*Hikmah di Balik  Bulan Ramadhan*::.~
*• ♥.*•.¸¸¸ ¸
♥♥˚•. •.¸ ¸.•'´• ˚.♥♥♥♥˚•.•.¸ ¸.•♥♥

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~.::**::.~*::.~

Sahabat saudaraku fillah..Yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bulan yang penuh berkah dan sarat akan pahala,sebentar lagi akan menyapa kita. Bulan ramadhan yang kita rindukan banyak mengandung hikmah, dimana shaum yang kita laksanakan adalah membersihkan rohani dan jasmani kita.

Dengan shaum yang kita laksanakan akan menanamkan perasaan melatih kesabaran, menumbuhkan sikap disiplin,ikhlas,  kasih sayang dan mencintai fakir miskin,terhindar dari sifat-sifat tercela seperti tamak dan rakus terlebih menumbuhkan rasa percaya diri.disamping itu juga  dengan shaum kesehatan kita akan stabil.

Hikmah yang terkandung di bulan ramadhan juga terkabulnya doa, dan permohonan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dimana di bulan yang penuh berkah ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi fasilitas, dan keistimewaan bagi orang-orang yang malaksanakan shaum,yaitu dengan diterima dan dikabulkannya segala doa.      

Telah kita ketahui bersama bahwa Doa adalah merupakan Ibadah dan bentuk pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin sering kita memohon dan meminta doa, Semakin banyak pula Allah Subhanahu wa Ta’ala’ memberi dan mengabulkan doa.

Berdoa boleh dilakukan kapan saja,dimana saja,  akan tetapi  di bulan ramadhan adalah saat yang tepat (mustajab),karena Allahu Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

 “Apabila hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang keberadaan-Ku,Maka jawabalah bahwa AKU sangat dekat dan AKU Mengabulkan Doa orang-orang yang berdoa kepada-Ku,maka hendaklah mereka itu melaksanakan Perintah-Ku dan Beriman kepada-Ku,agar mereka selalu dalam kebenaran.”(Q.S. Al Baqarah : 186).

Ayat diatas  mengandung makna yang terselip diantara ayat yang menjelaskan tentang shaum, yang  tidak  lain mengandung suatu maksud dan rahasia bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keistimewaaan dan fasilitas bagi yang melaksanakan shaum di bulan ramadhan.

Pada prinsipnya semua doa di dengar dan di kabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala’,hanya saja selama doa kita tidak mengandung yang tercela terlebih mermuara pada dosa.
 
Dalam Hadits Qudsi  Allah Subhanahu wa Ta’ala.Berfirman :

“AKU bergantung sesuai prasangka seorang hamba-Ku,ketika dia berdoa ,apabila dia bersangka baik kepada-Ku maka AKU bersangka baik kepadanya,apabila dia berperasangka buruk kepada-Ku maka AKUpun berperasangka buruk kepadanya.”(H.R.Bukhari).

Sebagai muslim yang punya kualitas keimanan yang tangguh tentunya kita  mengedapankan baik sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’, karena apapun dialaminya adalah senantiasa optimis penuh sabar,ikhlas dan ridha apa yang terjadi pada dirinya.Dan selalu berpijak dan yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hikmah yang terkandung di bulan ramadhan, karena juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam laitul qadar, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan pahala yang berlipat ganda untuk setiap amal shaleh yang kita kerjakan ketimbang dengan bulan-bulan yang lain. Disamping itu juga disediakan salah satu pintu masuk menuju surga yang tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli shaum.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al Quran pada Lailatul Qadar. Apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik nilainya dari seribu bulan” (QS Al Qadar : 1-3).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda:

“Dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda “Sesungguhnya di surga ada salah satu pintu yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut ahli shaum/puasa di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli shaum, lalu diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang diperbolehkan masuk setelah mereka .”(H.R. Bukhari Muslim).

Makna dari ayat (Q.S Al Qadar : 1-3) diatas  adalah Al Quran pertama kali turun kebumi pada malam laitul qadar tepatnya 17 ramdahan  yang merupakan  petunjuk bagi umat manusia ,menuntun dan mengantarkan untuk meraih kesempurnaan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, pembeda mana yang haq dan mana yang bathil,memberikan penjelasan tentang mana yang halal dan mana yang haram, juga tentang berbagai hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari sekian banyak hikmah yang terkandung di bulan ramadhan ini, juga  disebut bulan taubat penuh ampunan, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengilhami manusia jalan yang baik dan buruk, tidak jarang dalam perjalanan hidup seorang manusia terjatuh dan tergelincir melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan,baik yang berhubungan langsung dengan Allah Subhanahu wa Tala’a seperti melalaikan shalat,enggan berzakat,demikian juga dosa yang berhubungan langsung dengan sesama manusia.

Oleh karena itu di bulan yang penuh ampunan ini dengan tekad kuat meninggalkan dosa dan kebiasaan-kebiasan buruk, segera bertaubat secara benar dari segala dosa dan kesalahan,khilaf  yang  pernah kita lakukan,  Inilah keistimewaan ramadhan diampuninya segala dosa-dosa kita oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala 

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (Q.S. An Nur : 31)


Sahabat saudaraku fillah  yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Bismillah mari kita Sambut Ramadhan tahun ini,dengan penuh Keembiraan dan menggiatkan segala amal Kebaikan kita.
 Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,Yang benar  haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.
Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.
~.::*SaLam Santun Erat  SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah*::.~

~.::*Amalan Istimewa di Bulan Ramadhan*::.~ 

*• ♥.*•.¸¸¸ ¸
♥♥˚•. •.¸ ¸.•'´• ˚.♥♥♥♥˚•.•.¸ ¸.•♥♥

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~.::**::.~*::.~

Sahabat saudaraku fillah..Yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bulan ramadhan yang kita rindukan,dan nanti-nantikan,sebentar lagi akan kita tunaikan,untuk menyambut dan memaknainya tentunya, kita memepersiapkan diri untuk memanen pahala.

Bulan ramadhan merupakan bulan ibadah, bahkan ada yang menyebutnya bulan panen raya. Karena pada bulan ini segala amal kebajikan pahalanya akan dilipat gandakan,sepuluh sampai tujuh ratus kali  lipat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda :

“Semua amalan anak adam akan dilipatgandakan (balasannya)’ satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat” Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :”Kecuali shaum/puasa,sesungguhnya ia untuk-Ku,dan Aku yang langsung membalasanya.Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (H.R. Muslim). 

Ada beberapa Ibadah yang istimewa dan amalan-amalan yang disunatkan pada bulan ramadhan yaitu :

1. I`tikaf di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan.

I’tikaf adalah suatu ibadah yang sangat tinggi nilainya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  selalu beri’tikaf pada bulan ramadhan di sepuluh hari terakhir.Para sahabat dan isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  selalu beri’tikaf di bulan ramadhan, baik di masa Rasulullah masih hidup, maupun sesudah Rasulullah wafat.Karena I’tikaf adalah merupakan penyempurnaan ibadah shaum di bulan ramadhan.

Dengan demikian I’tikaf berarti menyengaja melakukan suatu ibadah,dengan ketaatan ditujukkan untuk ber-taqarrub (mendekatkan diri) menyibukan diri penuh konsentrasi menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hingga kecintaanya semata-mata hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,mengalahkan kecitaannya kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.Inilah tujuan I’tikaf di hari-hari terakhir bulan ramadhan karena merupakan keutamaan yang dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala.  

Diriwayatkan dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  “Apabila memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Beliau menghidupkan malam dan membangunkan anggota keluarganya dan beliau kencangkan pakaiannya" (H.R. Bukhari dan Muslim).

Makna Hadits diatas adalah merupakan gambaran, akan kesungguhan dalam beribadah ,dan kesiapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  dalam menyambut ramadhan.Pada dasarnya I’tikaf hukumnya sunat dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

I’tikaf sangat dianjurkan terutama pada sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan. Pada sepuluh malam yang akhir itulah datangnya malam Lailatul Qadar, yang mempunyai nilai amal lebih dari seribu bulan

2.Tadarus Al- Quran

Tadarus Al-Quran sangat dianjurkan dilakukan di bulan ramadhan karena dengan  tadarus Al Quran, kita akan memperoleh kebaikan yang berlipat ganda, disamping membacanya juga menelaah, merenungi setiap ayat-ayat yang terkandung dalam wahyu Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda :

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Quran),Maka baginya satu kebaikan,dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf,Lam satu huruf, dan Mim satu huruf,” (H.R. At Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  menganjurkan kita semua umatnya, untuk senantiasa tadarus Al Quran terutama dibulan ramadhan, disamping keistimewaan juga banyak keutamaan dalam tadarus Al Quran.,diantaranya yaitu Memberi Syafaat di hari kiamat bagi yang membacanya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda

‘Bacalah olehmu  Al Quran karena sesungguhnya Al Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi Syaat bagi Pembacanya”.(H.R. Muslim).

Dengan memahami maksud yang terkandung dalam hadits diatas, bahwa dengan membaca,  tadarus Al Quran merupakan amalan yang mulia, dan penuh keistimewaan di bulan ramadhan, disamping  dilipatgandakan pahalanya, bahkan hanya mendengarkannya pun kita akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang  dari  Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3.Berdoa Ketika Berbuka Shaum/Puasa

Amalan-amalan yang istimewa di bulan ramadhan, yaitu kita disunatkan berdoa ketika berbuka puasa/shaum,Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa berdoa boleh dilakukan kapan saja,dimana saja,akan tetapi di saat berbuka puasa/shaum ini adalah saat yang tepat (mustajab), karena Allahu Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda :

”Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda : Ada tiga golongan yang tidak akan ditolak Doanya, 1.Doa orang yang shaum/berpuasa hingga berbuka,2.Doa Pemimpin yang berlaku adil,3.Doa orang-orang teraniayah ‘ALLAH akan mengangkat doa mereka ke atas awan dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :“Demi kemuliaan dan keagungang-Ku,niscaya Aku akan menolong engkau waktu dekat”. (H.R. At Tirmidzi).

4.Shalat sunnat Tarawih dan Qiyamullail

Shalat sunat tarawih hanya dilakukan di bulan ramadhan. Hukumnya sunat muakad (sunat yang diutamakan).

Dari  Abdul Rahman Ibnu Auf Radhiyallahu Anhu.,  Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  Bersabda :
                                                         
"Bahwasanya Allah telah mewajibkan Shaum/Puasa Ramadhan, dan saya telah mensunnahkan berdiri pada malamnya (Shalat Tarawih), karena mengharapkan Allah. Bila seseorang shaum/berpuasa pada siang hari dan Shalat (shalat tarawih ) pada malamnya, niscaya keluarlah (selamatlah) dia dari dosa seperti dia dilahirkan oleh ibunya. "

Makna yang terkandung dengan melaksanakan shalat sunnat tarawih, secara berjamaah adalah memupuk silaturahmi dengan sesama muslim,dengan terhubungnya silaturahmi  adalah kunci terbukanya Rahmat, dan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Karena orang yang menyambung silaturahmi, akan mendapat balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari meninggal  dengan cara tidak baik. Yang lebih penting dari itu semua, di akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Maukah kalian Aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" Tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  kepada para Sahabat. "Tentu saja," Jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shaleh yang besar pahalanya.Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (H.R. Bukhari Muslim).

Shalat sunnat qiyamul lail   merupakan amalan yang paling dijaga oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,terutama di bulan ramadhan, beliau tidak pernah meninggalkannya, bahkan di saat sakitpun, beliau melakukannya sambil duduk. Oleh karena itu di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, seyogiyanya kita menunaikan shalat qiyamul lail.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatjkan bahwa ‘Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam . Senang menghidupkan bulan Ramadhan dengan melaksanakan qiyamullail dengan tidak memaksakannya kepada para sahabat untuk melaksanakannya dan Bersabda:" Barangsiapa yang melaksanakan Qiyamullail pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa shalat tahajjud qiyamul lail adalah. Shalat sunnat yang tidak pernah dilewatkan Para salafus shalih.’karena keutamaan shalat sunnat ini.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :                      

“Seutama-utama shaum/puasa setelah shaum Ramadhan adalah shaum pada bulan Muharram,dan seutama-utama shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam”,(.H.R. Muslim,Abu Dawud,Imam At Tirmidzi,Nasai,dan Ibnu Khuzaimah dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu). 

5. Berlomba-lomba dalam Bersedekah

Bersedekah di dalam bulan ramadhan sangat diajurkan karena disamping   mendapat ganjaran berlipat ganda, juga memupuk sikap menjadi pemurah,dan berakhlaq mulia.Amalan bersedekah boleh dilakukan dengan menyediakan dan memberikan ifthar (berbuka) shaum /puasa kepada orang yang  shaum walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari Muslim)

Sahabat saudaraku fillah  yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Bismillah mari kita tingkatkan amalan-amalan Istimewa pada bulan Ramadhan ini,dengan menggiatkan segala amal Kebaikan kita.
 Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,Yang benar  haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin. 
Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.
~.::*SaLam Santun Erat  SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah*::.~